PEMBELAJARAN 5
CINTA NABI DAN RASUL
Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).
Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 1 SD/MI Pembelajaran 5 memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin
A. Teladan Nabi Adam a.s
Nabi dan rasul adalah utusan Allah SWT., mereka
mengajarkan akhlak yang mulia. Agar manusia hidup selamat dan bahagia di dunia
dan di akhirat.
Nah pada pembelajaran kali ini kita akan
membahas tentang teladan Nabi Adam a.s. Sebelum
Nabi Adam a.s diciptakan, Allah SWT sudah menciptakan langit, bumi, malaikat
dan iblis. Tentu anak-anak sudah tahu kan siapa Nabi Adam a.s itu? Nabi Adam
a.s adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Setelah nabi Adam
diciptakan kemudian Allah menciptakan istrinya atau pasangannya yang bernama Siti
Hawa, ia selalu taat kepada Allah SWT.
Allah memerintahkan malaikat, jin dan iblis
untuk sujud kepada Nabi Adam, namun iblis tidak mau bersujud karena merasa
lebih mulia. Setelah kejadian itu Allah mengusir iblis dari surga, iblis pun
dendam kepada Nabi Adam dan t akan menggoda Nabi Adam supaya berbuat dosa dan
diusir dari surga. Di surga Nabi Adam a.s dan Siti Hawa diperbolehkan untuk
makan semua maknan kecuali satu buah yaitu buah khuldi. Ketika iblis mengetahui
hal itu iblis menggoda nabi Adam agar memakan buah itu. Iblis membujuk, merayu,
menipu nabi Adam dan Siti Hawa. Nabi Adam dan Siti Hawa pun tergoda dan memakan
buah itu. Nabi Adam dan Siti Hawa kemudian dihukum. Allah menurunkan mereka ke
bumi di tempat yang berbeda. Nabi Adam menyesal atas perbuatannya yang
melanggar larangan Allah. Nabi Adam berjanji untuk tidak mengulanginya. Nabi
Adam dan Siti Hawa bertaubat memohon ampun dan selalu berdoa. Allah pun
menerima taubat serta doa Nabi Adam dan Siti Hawa. Beratus tahun kemudian
mereka baru dipertemukan di sebuah bukit bernama Jabal Rahmah yang ada di
Arafah di wilayah Mekkah. Nabi Adam dan Siti Hawa pun bersyukur atas perjumpaan
itu. Lalu Nabi Adam dan Siti Hawa membangun rumah, merekapun hidup bahagia dan
melahirkan anak cucu.
Kisah Nabi Adam a.s memberikan contoh kepada kita agar menjadi orang yang berhati-hati, ketika kita berbuat dosa segera meminta maaf dan bertaubat. Tidak boleh mengulangi kembali perbuatannya. Allah pasti akan memaafkan apabila kita bersungguh-sungguh. Jika kita berbuat salah terhadap orang lain. Maka yang kita lakukan adalah segera meminta maaf dan apabila kita berdosa atau berbuat salah kepada Allah maka kita harus bertaubat dengan memohon ampun kepada Allah SWT.
Anak-anak shalih dan shalihah Alhamdulillah pembelajaran kita tentang teladan Nabi Adam a.s sudah selesai semoga kalian bisa memahami materi yang sudah ibu sampaikan,menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kalian semua dan dapat kalian aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin Allahumma Aamiin.
B. Teladan Nabi Nuh a.s
Teladan Nabi Nuh a.s., Nabi Nuh a.s adalah utusan Allah SWT. Kaum Nabi Nuh a.s banyak yang menyembah patung. Allah mengutus Nabi Nuh agar mengajak kaumnya untuk menyembah Allah dan meninggalkan sesembahan selain Allah. Nabi nuh a.s mengingatkan kaumnya, ada yang mengikuti dakwahnya akan tetapi ada juga yang tidak mau mengikuti dakwahnya bahkan istri dan salah satu anaknya juga menolak dakwahnya. Nabi nuh a.s tidak berputus asa ia terus berdakwah kepada kaumnya, di malam dan siang hari. Nabi nuh a.s tetap bersabar mendakwahi kaumnya. Akan tetapi yang mau mengikuti seruannya hanya beberapa orang saja maka nabi nuh a.s pun bersedih karena kaumnya tidak mau memenuhi ajakannya, bahkan meminta disegerakan azab untuk mereka yang menolak ajakannya.
Hanya sedikit dari mereka yang mau bertaubat.
Nabi Nuh kemudian berdoa kepada Allah agar diberi petunjuk dalam membimbing
umatnya. Allah berfirman agar nabi nuh membuat kapal yang besar, kapal itu
nantinya akan menyelamatkan manusia dari banjir yang akan segera datang. Nabi
nuh mengingatkan umatnya, bahwa banjir besar akan datang dan hanya Allah lah
yang bisa menyelamatkan mereka semua. Umat nabi nih tidak percaya, dan mereka
tetap menyembah berhala. Kapal telah selesai dibuat, nabi nuh dan pengikutnya
telah bersiap-siap, sesuai dengan perintah Allah, nabi nuh membawa hewan yang
masing-masing sepasang jantan dan betina.
Hukuman datang
bagi orang-orang yang tak beriman. Dengan cuaca yang panas, hujan dan
badai datang dengan cepat, banjir besar menghancurkan dan menenggelamkan semua
yang ada. Setelah badai berhenti, nabi nuh dan pengikutnya membuat suata
pemukiman. Nabi nuh terus berjuang untuk berdakwah, hingga usia 950 tahun.
Nah
anak-anak sholih dan sholihah
Kisah
ini diambil dari surah al-Ankabut ayat 14 dan ayat 15.
Surah
al-Ankabut ayat 14
Artinya : “Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar,
dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
Surah
al-Ankabut ayat 14
Artinya : “Maka Kami
selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa
itu pelajaran bagi semua umat manusia.
Jadi anak-anak sifat terpuji yang dapat kita
jadikan teladan dari Nabi Nuh a.s adalah suka bekerja keras. Nah anak-anak sebagai
pelajar bukti bahwa kita meneladani sifat terpuji Nabi Nuh a.s kita harus taat
kepada Allah dalam kondisi apapun, sebagi seorang siswa harus belajar, bekerja
keras belajar setiap hari agar kita menjadi pandai dan kelak cita-cita kalian
tercapai.
Anak-anak
sholih dan sholihah
C. Teladan Nabi Hud a.s
Selanjutnya teladan Nabi Hud a.s., Nabi Hud a.s
juga merupakan utusan Allah SWT. Nabi hud a.s diutus setelah nabi nuh a.s. nabi
Hud diutus Allah untuk berdakwah kepada kaum ‘ad yang tinggal di pegunungan al
ahqaf. Orang ‘ad pintar memahat bangunan, mereka hidup dalam kemakmuran, akan
tetapi yang mereka sembah bukan Allah SWT melainkan mereka menyembah berhala.
Nabi Hud a.s menasihati kaumnya agar bertaubat kepada Allah memohon ampun dari
kesesatan, tetapi kaum ‘ad menolak dan tidak percaya kalau nabi Hud a.s adalah
utusan Allah. Kemudian nabi Hud a.s memohon kepada Allah agar memberi pelajaran
kepada kaumnya, kaum ‘ad ditimpa musim kemarau panjang selama 3 tahun dan tidak
ada hujan, semua tanaman mati
kekeringan, hewan-hewan pun mati kehausan, lalu datanglah awan hitam
bergulung-gulung disertai angin topan yang sangat kencang.
Kaum ‘ad mendapatkan azab dari Allah tidak ada
seorang pun yang selamat begitulah nasib orang-orang yang tidak mau menyembah
Allah SWT. Sifat mulia dari nabi Hud a.s
diantaranya sabar, gigih, tegas, dan tidak mudah marah-marah. Sifat mulia itu
ditunjukkan nabi Hud a.s ketika berdakwah menghadap kaum ‘ad yang sangat
membangkang.
Jadi anak-anak sifat terpuji yang dapat kita jadikan teladan dari Nabi Hud a.s adalah apabila kita diejek atau diolok oleh teman maka kita tidka boleh membalas setiap ejekan dengan kata-kata yang kasar namun cukup membalas dengan kata-kata yang halus. Allah sangat mencintai orang-orang yang berakhlak mulia. Kemudian keteladanan yang patut kita tiru dari kisah nabi Hud a.s adalah kegigihannya dalam membimbing umat manusia kejalan yang benar.
Anak-anak
shalih dan shalihah
Alhamdulillah pembelajaran
kita tentang teladan nabi Adam a.s, Nabi Nuh a.s, dan Nabi Hud
a.s sudah selesai semoga kalian bisa memahami materi yang sudah ibu sampaikan,
menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kalian semua dan dapat kalian aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin Allahumma Aamiin.
Artikel Terkait :
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI
0 comments
Post a Comment