PEMBELAJARAN 9
MARI MELAKSANAKAN SALAT
Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).
Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 4 SD/MI Pembelajaran 9 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin
A. Keutamaan Salat
Tahukah kamu, bahwa salat
memiliki beberapa keutamaan. Beberapa keutamaan tersebut adalah sebagai
berikut.
(1) Salat termasuk rukun Islam yang
kedua setelah syahadatain.
(2) Salat diwajibkan atas muslim/muslimah
yang perintahnya disampaikan oleh Allah secara langsung.
(3) Salat merupakan amal perbuatan yang
pertama kali akan ditanya pada hari kiamat.
(4) Salat termasuk amal yang paling
disukai oleh Allah.
(5) Salat dapat menghapuskan kesalahan
dan menghilangkan keburukan.
(6) Salat dapat mencegah dari perbuatan
keji dan mungkar.
(7) Orang yang khusyuk ¡alat-nya akan
mewarisi surga Firdaus.
(8) Salat adalah sarana untuk mendapatkan
pertolongan Allah, sebagaimana disampaikan dalam firman-Nya:
“Wahai orang-orang yang beriman!
Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan Salat. Sungguh, Allah
beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S al-Baqarah/2:153)
B. Makna Bacaan Salat
Salat adalah amal ibadah
dengan menghadap kepada Allah secara langsung. Ketika menghadap itulah kita
membaca bacaan salat. Lalu, sudahkah kita memahami arti bacaan salat?
Dengan memahami arti bacaan salat,
salat kita akan menjadi khusyuk. Hati dan pikiran kita bisa lebih
berkonsentrasi sehingga ibadah salat akan membekas dan berpengaruh terhadap
tingkah laku kita. Ayo, kita simak arti dari bacaan ¡alat berikut ini.
Resapilah maknanya.
C. Perilaku yang Mencerminkan Pemahaman Ibadah Salat
1.
Kebajikan
terhadap Sesama
a)
Melatih
kekompakan
Salat fardu lebih baik dikerjakan secara
berjamaah karena lebih utama dan pahalanya lebih banyak. Pada saat salat
berjamaah akan terlihat kompak. Seorang imam sebelum memulai salat selalu
memperhatikan kesiapan makmumnya. saf-saf harus disusun secara rapi, lurus, dan
rapat di antara para makmum. Selanjutnya, imam memulai salat dan diikuti oleh
makmumnya hingga selesai. Gerakan salat iman dan makmum selalu kompak. Kekompakan
salat tersebut dapat dijadikan teladan. Misalnya, kekompakan dalam kerja bakti
membersihkan sekolah. Ketika waktu kerja bakti tiba, maka tak seorang pun yang
duduk-duduk santai, mengobrol, dan berdiam diri. Tidak boleh ada sebagian anak
bekerja (bakti) tetapi sebagian lainnya malas-malasan. Semua harus saling
bahu-membahu agar tugas kerja bakti selesai dengan baik.
b)
Mematuhi
perintah ketua kelompok
Dalam salat berjamaah, imam selalu
diikuti oleh makmumnya. Takbir, rukuk, sujud, tasyahud dan gerakan imam lainnya
selalu dipatuhi makmumnya. Sepanjang salat imam benar maka harus diikuti
makmumnya. Makmum tidak boleh mendahului gerakan imamnya. Pelaksanaan salat
berjamaah dapat dijadikan teladan. Imam salat, sama dengan ketua kelompok.
Perilaku ketua kelompok harus benar dan baik agar dapat diikuti oleh
anggotanya. Anggota kelompok harus patuh kepada ketuanya.
c)
Tidak
marah bila dinasihati
Imam salat harus mau diberitahu
kesalahannya. Makmum salat juga harus mau dan berani memberitahu kesalahan
imamnya. Ketika gerakan imam salah, makmum berucap“subhanallah!” Ketika bacaan
imam salah atau lupa, makmum harus membetulkannya. Semua tindakan (imam dan
makmum) tersebut hanya untuk kebenaran dan diikhlaskan karena Allah semata.
Begitu pula, ketika bekerja atau bermain bersama, kita tidak boleh gampang
marah. Kita harus saling menasihati. Semua itu dilakukan untuk kebenaran dan
karena Allah semata.
d)
Suka
mengirimkan salam dan mendoakan teman.
Setiap salat selalu diakhiri dengan
ucapan salam. Salam adalah ucapan untuk keselamatan, kerahmatan, dan keberkahan
bagi orang lain. Dengan demikian, salat mengajarkan kita untuk saling
memberikan salam sesama teman. Apalagi, salam juga bisa bermanfaat untuk
mendoakan teman. Dengan saling memberikan salam (mendoakan), kamu akan
bertambah akrab dengan teman-teman.
e)
Menepati
janji
Orang yang terbiasa salat di awal waktu
akan pandai mengatur waktu. Ia tidak suka menunda-nunda waktu salat-nya.
Sepertinya, ia sudah punya janji kepada Allah untuk menjumpai-Nya pada awal
waktu salat. Dengan demikian, orang yang terbiasa salat tepat waktu akan selalu
menepati janji-janjinya kepada sesamanya.
f)
Memupuk
rasa solidaritas
Salat diwajibkan bagi setiap muslim
tanpa adanya pembedaan kaya, miskin, laki-laki, wanita, pejabat, rakyat jelata,
pintar, bodoh, mukim, safar, sehat, atau yang sakit sekalipun. Bahkan, tidak
ada pembedaan atau pengkhususan saf-saf salat di dalam masjid. bagi yang datang
duluan, boleh menempati saf-saf terdepan.
Ajaran salat yang demikian
itu dapat memupuk rasa solidaritas. Semua jamaah menyatu dalam perasaan (hati)
dan pikiran yang sama. Mereka saling bertemu dan menyapa. Akhirnya, mereka
dapat saling membantu dalam kebaikan
2.
Menghindari
Perilaku Tercela
Ada beberapa perilaku
tercela yang dapat dihindari bila kita memahami makna ibadah salat secara
benar. Beberapa perilaku tercela tersebut adalah:
a)
Suka
mengungkit-ungkit pemberian
Salat yang khusyu' senantiasa
mengajarkan keikhlasan, yaitu, semua amal hanya untuk Allah. Apabila niat sudah
ikhlas, maka tidak peduli dengan penilaian orang lain, tidak mengharapkan
pujian atau imbalan, tidak bersedih karena dicaci atau berkurang harta, serta
tidak menyebut-nyebut sesuatu yang sudah diberikan karena dilakukan dengan
ikhlas hanya karena Allah semata.
b)
Suka
meremehkan teman
Salat mengajarkan kita untuk
mengagungkan Allah dan merendahkan diri di hadapan[1]Nya. ¤alat yang khusyµ' akan menyadarkan
betapa kecilnya diri kita. Segenap pujian keagungan dan kemuliaan hanyalah
milik Allah. Oleh karena itu, tidak pantaslah kita meremehkan ciptaan Allah
lainnya, termasuk meremehkan teman. Ya Allah, semoga Engkau beri petunjuk
kepada yang bersangkutan untuk tidak mengungkit-ungkit hal itu Ya Allah, semoga
Engkau beri petunjuk kepada yang bersangkutan untuk tidak melakukan hal itu.
c)
Ingin
menang sendiri
Siapa yang datang lebih dahulu di
masjid, maka ia berhak menempati saf salat terdepan atau yang ia inginkan.
Adapun orang yang datang belakangan hanya berhak menempati saf salat yang
tersisa. Ia tidak bisa bersikap ingin menang sendiri. Ia tidak boleh menggeser
atau meminta jamaah lain pindah ke tempat lain karena ia mau menempatinya.
Sikap ingin menang sendiri seharuslah dihindari.
d)
Suka
mencuri
Tatkala membaca doa iftitah di dalam salat,
kita sebenarnya telah berikrar bahwa “salat-ku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanya untuk Allah Swt.” Selain itu, salat sebenarnya akan mencegah kita dari
niat berbuat jahat, termasuk mencuri atau mengambil sesuatu milik orang lain
tanpa izin. Yang berhak adalah yang datang terlebih dahulu Jangan mencuri !
Perbuatan itu dilarang dan tidak diterima oleh Allah SWT.
e)
Suka
meminta-minta
Selama salat, kita sebenarnya telah
banyak meminta kepada Allah, baik meminta ampunan, petunjuk, pertolongan, belas
kasih, derajat, rezeki, kesehatan, kesejahteraan, rahmat dan keberkahan-Nya.
Maka, tidak patut kita meminta-minta kepada selain-Nya. Sikap suka meminta-minta
itu tidak terpuji apalagi sampai mengemis
f)
Suka
berbohong
Orang bisa berbohong kepada orang lain,
tetapi sebenarnya ia tidak bisa berbohong kepada dirinya sendiri dan kepada
Allah. Seorang yang beriman tentu menyadari hal itu dan tidak akan berbohong
tatkala ia ingat kepada Allah. Maka, setiap salat kita selalu diingatkan
tentang hal itu. Ketika akan berbohong, kita akan teringat terhadap pengawasan
Allah, dan kita akan mengurungkannya.
g)
Suka
mengganggu teman
Kita tidak boleh mengganggu teman yang
sedang salat. Apalagi sampai membatalkan salat-nya. Kita harus saling menjaga
kondisi agar salat dapat dijalankan secara khusuk. Apabila kita sudah terbiasa
menjaga kondisi yang baik, atau tidak suka mengganggu salat teman, maka kita
terbiasa untuk tidak saling mengganggu.
D. Pengalaman Salat di Rumah dan di Masjid
1.
Pengalaman
salat di rumah
Hai teman,
bagaimana salat-mu? Ayo, ceritakan dan tuliskan pengalamanmu saat kamu salat di
rumah. Pengalaman yang dapat kamu ceritakan dan tuliskan itu berhubungan dengan
hal berikut ini.
(1) Apakah
kamu sudah rajin melaksanakan salat?
(2) Salat
apa saja yang biasa kamu lakukan di rumah?
(3) Apakah
kamu salat sendirian? Atau, berjamaah dengan siapa saja?
(4) Kejadian apa yang membuat kamu
senang saat salat di rumah dan masing-masing berapa raka’at?
(5)
Kejadian apa lagi yang membuat kamu berkesan saat salat di rumah?
2. Pengalaman salat
di masjid
Selain di
rumah, kamu dapat melakukan salat di masjid. Orang yang senantiasa salat di
masjid akan mendapatkan keutamaan dari Allah Swt. Nabi saw. bersabda, “Tujuh
golongan yang Allah akan menaungi mereka pada suatu hari (kiamat) yang tidak
ada naungan kecuali naungan-Nya; (di antaranya) seorang penguasa yang adil,
pemuda yang dibesarkan dalam ketaatan kepada Rabb-nya, seseorang yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, ….” (H.R. Bukhari).
Salat
wajib (Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya) sebaiknya dilakukan secara
berjamaah karena berjamaah lebih utama dari pada salat sendirian. Rasulullah
saw. bersabda, “¤alat berjamaah itu lebih utama dari pada salat sendirian
sebanyak dua puluh tujuh derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar ra)
Artikel Terkait :
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI
0 comments
Post a Comment