PEMBELAJARAN 10
KISAH TELADAN LUQMAN
Pada masa pandemi covid 19 ini seluruh aktifitas yang biasanya berjalan lancar menjadi terhambat, sebab kita semua harus menjaga jarak, menghindari krumunan dan patuh pada protokol kesehatan. salah satu kegiatan yang sampai sekarang masih belum berani menjalankan aktifitas seperti biasa adalah bidang pendidikan, mengapa? karena pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar dengan tatap muka dan bertemu didalamnya juga berisi anak-anak yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan, maka dari itu inisiatif pemenrintah dalam memutusrantai penyebaran virus covid 19 dengan mengadakan belajar di rumah atau terkenal dengan istilah WFH (Work from Home).
Menghadapi kondisi yang seperti ini guru dan orang tua harus extra sabar menghadapi anak-anaknya. karena pembelajaran online bukan pembelajaran yang sangat mudah tetapi cukup menyulitkan orang tau dan guru. kenapa demikian? karena belajar Daring (Dalam Jaringan) atau Luring (Luar Jaringan) butuh suport penuh terhadap jaringan internet, prangkat handphone atau laptop yang jarang dimiliki oleh orang tua siswa. maka dari itu khususnya guru harus lebih giat dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan diajarkan. berikut ini kita sajikan materi pembelajaran PAI yang siap diajarkan kepada anak didiknya dan semoga materi Materi PAI Daring Kelas 5 SD/MI Pembelajaran 10 ini memeberikan manfaat bagi yang membanya.. aamiin
A. Siapakah Luqman?
Luqman
adalah hamba Allah yang saleh. Ia tidak menerima kenabian, tetapi menjadi
seorang ayah pilihan Allah. Dia berkebangsaan Habsyi berasal dari kota Sudan.
Pekerjaannya sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, dia memiliki kekuatan dan
mendapat hikmah dari Allah, sehingga nasihat yang disampaikan kepada anaknya
diabadikan dalam al-Qur’an.
Luqman
adalah anak dari Bau’ra bin Nahur bin Tareh, dan Tareh bin Nahur merupakan nama
dari Azar ayah nabi Ibrahim a.s. Luqman hidup selama 1000 tahun. Ia menjadi
guru nabi Dawūd a.s. sebelum diangkat menjadi nabi. Pekerjaan Luqman pada
awalnya adalah tukang kayu, tukang jahit dan juga menggembala domba. Ia
kemudian diangkat menjadi qadhi (hakim). Luqman menikah dan dikaruniai banyak
anak, akan tetapi semua anaknya meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu
ia terima dengan ikhlas, karena ia yakin dan sadar bahwa semua yang terjadi
adalah atas kehendak Allah Swt.
B. Luqman Banyak Bersyukur
Amati dan
bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 12
Artinya : Dan
sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada
Allah Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri; Dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji“
Pelajaran
yang dapat diambil dari Q.S. Luqman/31: 12 di atas ialah:
a. Luqman
adalah seorang hamba Allah yang telah dianugerahi-Nya hikmat, yaitu selalu
bersyukur. Luqman selalu bersyukur atas nikmat yang ia peroleh.
b. Allah
katakan bahwa “barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri”. Syukur adalah berterima kasih kepada Allah
Swt. atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita. Seperti tubuh yang
sempurna, dapat melihat, mendengar, berbicara, berjalan, meraba dan merasa.
Kita dapat makan dan minum, memilki tempat tinggal, pakaian, dapat belajar,
serta memiliki iman Islam.
c. Allah
Swt. telah menganugerahi Luqman ketaatan beribadah kepada Allah Swt., memiliki
perasaan halus, akal pikiran dan pengetahuan luas.
C. Nasihat Luqman kepada Anaknya
1. Jangan
musyrik atau menyekutukan Allah.
Amati dan
bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 13 berikut!
Artinya:“Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”.
Apa arti
mempersekutukan Allah? Mempersekutukan artinya menyerupakan sesuatu dengan
Allah Swt. Misalnya menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat
batu atau patung sebagai Tuhan lalu disembah. Menjadikan kayu besar sebagai
Tuhan lalu dipuja-puja dan disembah.
Wahai
anakku, janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak akan
pernah sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak
akan bisa menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan sebagai sumber
nikmat dan karunia.
Barangsiapa
ingkar kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang tersebut telah
berbuat kedzaliman yang besar. ¨alim ialah kejam, bengis, aniaya, dan tidak
menaruh kasing sayang.
2. Jangan
angkuh dan sombong
Amati dan
bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 18 berikut! Artinya: “Dan janganlah
kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S Luqman:18).
Ciri-ciri
sikap angkuh dan sombong menurut Q.S. Luqman/31: 18 di atas adalah:
• memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong),
• berjalan
di muka bumi dengan angkuh, dan
•
membanggakan diri sendiri.
Luqman
mengajarkan kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan
sombong. Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?”
Jangan tak acuh terhadap orang lain, angkuh, merasa hebat sendiri. Misalnya
merasa paling cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, paling hebat.
Kalau berjalan dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri
dan sebagainya.
Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang angkuh dan sombong lagi membanggakan
diri, artinya orang yang sombong itu dibenci oleh Allah Swt.
Hai
anakku, Itulah beberapa contoh keteladanan akhlak mulia dan budi pekerti yang
diajarkan Luqman al-Hakim yang harus kita teladani.
3.
Hendaklah berbuat kebajikan
Amati dan
bacalah dengan tartil Q.S. Luqman/31: 17 berikut! Artinya: Hai anakku,
dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah).(Q.S. Luqman/31: 17).
Luqman
berseru: “Hai Anakku”.
•
Dirikanlah £alat wajib maupun Salat sunat. Salat adalah tiang agama (Islam).
Barangsiapa yang menegakkan salat berarti menegakkan agama, dan barangsiapa
yang tidak menegakkan salat berarti ia telah meruntuhkan agama.
•
Kerjakanlah sesuatu yang baik. Misalnya, perbuatan berikut ini. Rajin beribadah
dan berdoa. Patuh kepada kedua orang tua. Patuh kepada bapak dan ibu guru.
Rajin mengaji. Rajin belajar ke sekolah tepat waktu dan selalu bersih Bertutur
kata santun. Mengerjakan tugas pekerjaan rumah tepat waktu
• Hindari
perbuatan buruk (mungkar). Misalnya:
(1)syirik
atau menyekutukan Allah,
(2)membenci
kedua orangtua,
(3)membenci
bapak dan ibu guru,
(4)berkelahi,
(5)mencuri,
serta
(6)berkata
kasar dan kotor.
•
Hendaklah selalu bersikap sabar, yaitu sabar mengerjakan yang baik, dan sabar
menghindari yang buruk.
Artikel Terkait :
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 1 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 2 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 3 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 4 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 5 SD/MI
☑ Rangkuman Materi Pembelajaran Agama Islam (PAI) Kelas 6 SD/MI
0 comments
Post a Comment